Archive for April 2014
PERJALANAN...
Pada suatu hari, hari itu
hari kamis, hiduplah seorang pemuda di tengah hutan belantara. Dia sedang
berkebun saat ini. Tapi sebelum berkebun dia hendak pergi ke sungai untuk
melakukan sesuatu. Penasaran dengan apa yang akan dilakukannya? Oke, akan kita ungkap
setelah yang lewat ini. Karena ga lewat-lewat, maka kembali kita lanjutkan.
Setibanya di tepi sungai, pemuda itu langsung mengambil posisi jongkok.
Ternyata oh ternyata, pemuda itu sedang bersiap-siap untuk memancing. Namun
pemuda itu teringat, bahwa ada sesuatu yang ia lupakan. Ia lupa membawa
pancing. Oleh karena pancingnya ketinggalan maka kita akan ganti cerita pemuda
itu dengan cerita gue aja.
Sebenarnya hari ini hari
sabtu. Tadi gue bohong dikit biar ga ingat bahwa hari ini hari sabtu yang berarti
malamnya adalah malam minggu. Gue benci banget sama malam ini. Karena malam ini
merupakan malam yang paling horor buat gue. Bahkan lebih horor daripada
ngedengerin lagu-lagunya Kangen Band. Pasalnya gue ada dalam posisi jomblo saat
ini. Coba aja posisi gue jadi penjaga gawang, pasti gue langsung mengundurkan
diri dari dunia persepak kubusan.
Untuk kesekian kalinya gue
harus melewati malam minggu ini dengan kesendirian. Tapi ga papa. Malam ini gue
masih bisa menghilangkan kegalauan ini dengan streaming konser JKT48 secara maraton.
“Bang, SMS siapa ini, Bang?”, bunyi permberitahuan pesan hp gue. Sontak gue
langsung membaca sms itu dengan mata terbelalak lalu berkata, “What?”. Kemudian
gue urungkan niat untuk streaming malam ini. Gue bergegas mandi, berdandan yang
rapi, dan siap untuk keluar malam ini. Setelah itu langsung gue ambil kunci
mobil dan langsung menuju garasi. Di garasi, gue mikir-mikir lagi, masa
gue mau naik mobil mainan adek gue buat
jalan-jalan di malam minggu. Gue balik lagi ke kamar ngambil kunci motor matik
gue dan cuuuuus meluncur ke TKP.
Tujuan gue sebenarnya
adalah sebuah kafe di pinggir kota. Tepatnya di Kafe Tubruk (nama samaran),
kafe terkeren di kota gue. Sebenarnya ini ga ada hubungannya sama sekali dengan
sms yang gue terima sebelumnya. Isi dari sms yang gue terima itu cuma
pemberitahuan bahwa pulsa yang gue beli tadi siang di konter langganan gue udah
masuk. Oke deh lanjut di kafe. Gue kesini mencoba merasakan sensasi baru untuk
melewati malam minggu kali ini. Gue berpikir, mungkin aja kalau gue nongkrong
di sini sambil pasang wajah extra cool, sambil streaming konser JKT48 dengan
wifi gratis kafe (efek wifi rumah gue diblokir gara-gara nunggak), cewek-cewek
bakalan datang nyamperin gue. Benar dugaan gue. Selang beberapa 30 detik gue
duduk di meja kafe, tiba-tiba seorang cewek datang nyamperin gue.
“Selamat malam, Mas. Mau pesan apa?”
“Pesen Cappucino mbak, ga
pake mangkok. Pake cangkir aja!”
“Oke, ditunggu ya!”
“Iya, Mba. Masa
ditinggalin?! Kaya gue aja, ditinggalin.”
“………………………….”
Njiiir. Memang sih cewek
datang nyamperin gue. Waitress kafe. Sekalian bikin gue galau ingat mantan
gara-gara percakapan barusan. Tujuh menit lewat dua puluh menit kemudian
Cappucino gue datang. Yang pasti cappucinnonya ga datang sendiri. Masih dianterin
sama waitress yang tadi.
“Selamat menikmati!”
“Nggiiiih mba”,
Sembari menikmati capucinno
gue langsung teriak,
“Nadine! Cappucinno buatan
kamu numero uno!”
Orang-orang seisi kafe pun
terkejut dan histeris. Bukan karena teriakan gue, bukan juga karena ketampanan
gue. Melainkan mereka histeris dikarenakan negara api menyerang. Hanya avatar
yang dapat menyelesaikan masalah ini. Gue ga panik. Soalnya gue percaya Avatar
bisa menyelesaikan masalah ini sendiri tanpa bantuan dari gue yg sebenarnya
adalah titisan superman, makanya gue tetep ngelanjutin nikmatin malam minggu
ini di kafe. Menyesuaikan dengan rencana, gue streaming konsernya JKT48.
Satu jam lima belas menit
tiga puluh sembilan detik berlalu. Gue capek WOTA-WOTA sendiri nonton maraton
konsernya JKT48. Tapi masih lebih capek lagi pasangan yang ada di sebelah gue.
Mereka habis maraton betulan keliling taman kota #ngeek. Lanjut, gue memutuskan
untuk cabut dari kafe padahal gue ga nancepin apa-apa di situ. Tujuan gue
selanjutnya adalah Taman Bantaran sungai Kendilo di kota gue. Di sana suasananya
sangat pas buat nyantai, karena banyak kursinya. Kalo banyak hantunya ga
bakalan gue ke sana. Untuk menuju ke sana gue musti melewati tempat pemakaman
umum yang sudah tidak digunakan lagi sebagai tempat pemakaman. Konon katanya
pemakaman tersebut sangat angker. Jika seseorang melewati area tersebut tepat
pukul 9.30 malam, maka orang tersebut akan mendengar suara-suara aneh yang
sangat mengerikan, membuat jantung berdebar, rambut bergetar, kaki kesemutan,
tangan kecoaan, bibir kebelalangan, dinosaurus, brontosaurus, sampe cepirit di
celana.
---
“Ckiiiiiiiiit…..!!!”, bunyi
rem mendadak dari motor gue karena ada sesuatu yang melintas di depan gue
tadinya. Bukan sesuatu yang ada di hatiku, bukan bukan sesuatu yang ada di
benakku. Gue yakin tadi benar ada sesosok putih yang melintas. Gue jadi ingat
dengan mitos tentang jam 9.30. Langsung gue liat pegelangan tangan gue untuk
memastikan ini bukan jam 9.30 malam.
“Sh*t man! Tepat jam 9.30
malam.”
Tiba-tiba terdengar suara
yang sangat aneh. Suara itu. Suara itu. Suara itu. (njir, keulang sampe 3 kali)
lagunnya KANGEN BAND. Sontak badan gue langsung bergetar. Gue rasakan jantung
gue berdegup kencang seperti gendang mau perang. Oh. Bagaimana ini? Gue ga mau
cepirit di celana. Malu kan sama laundry-an langganan gue. Gue mulai kesemutan.
Mulai kekecoaan. Kebelalangan. Kemudian ada sesosok mahluk yang menepuk pundak
gue dari belakang. Gue yakin kalo mahluk ini yang tadinya melintas di depan
gue. Gue pun berteriak.
“Emaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak,…!!!
Tolong Baim, maaaaaaaaaaaak…!!!”.
Gue menunduk, tanpa mau
melihat sosok itu. Sosok itu terus menepuk pundak gue. kemudian dengan suara
agak lirih ia berbicara sama gue.
“Mas bro? Kenapa teriak-teriak?
Mas bro? Mau beli Lutung White Coffe ga? Biar ga deg-degan! Beli dua dapat dua,
gratis air panas buat nyeduh”.
Ternyata sosok tersebut adalah
mas-mas pedangan asongan yang biasa mangkal di sini.
“Somplak. Mas asongan
ngagetin saya aja. Kirain tadi hantu”.
“Sorry pake banget, mas. Saya
Cuma mau jualan Lutung White Coffe, biar orang-orang yang lewat sini ga
deg-degan”.
WTF. Betul juga nih mas
asongan. Tempat angker begini bisa jadi ladang usaha. Genius dah mas asongan.
“Ya udah! Saya pesen satu
ya. Biar ga keburu cepirit di sini . GPL ya”.
“Oke, mas bro”.
Tiga puluh detik berlalu
“Mas, ini kopinya”
“Oh, Thanks ya mas!”
Langsung gue sruput kopi
itu supaya ga cepirit. Bener. Lutung White Coffe ga bikin deg-degan (dengan
gaya minum di iklan tv).
“Mas, kopinya enak ya. Mas?
Kok ga ada?”
Sambil menoleh ke kiri dan
kekanan, berusaha mencari mas asongan yang menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak.
“Sip mas bro ganteng, lain
kali ngopi di sini lagi ya! Eike tunggu cyiiiin”.
Terdengar suara melambai dari
arah atas pohon. Ternyata itu adalah mas asongan yang berubah jadi mahluk horor. Yup. Mas asongan
berubah jadi BANCI KARDUS. Langung gue ambil motor gue dan langsung tancap gas
tanpa ngucapkan salam perpisahan kepada mas asongan.
---
Akhirnya gue sampai juga
di bantaran sungai. Gue langsung duduk disalah satu kursi kosong. Malam ini
pemandangannya indah. Berhubung cuacanya cerah, sinar bulan pas banget
menyinari sungai yang membuat suasana menjadi romantis. Seromantis pasangan
yang lagi asyik pacaran di kursi sebelah gue #njiir. Tiba-tiba datanglah
seseorang dan langsung di samping gue. Gue terheran-heran sembari menatap orang
itu. Kemudian orang itu bertanya,
“Kenapa, mas? Kayanya
heran banget ngeliat saya?
“…………Mas, lagi ngapain?
Kok tangannya kaya megang sesuatu gitu?”
“Jiaaaaah, ini namanya
mancing mas. Masa ga tau sih?!”
“ iya, sih. Tapi kan ga
ada pancingannya?!”
“WTF, iya ya. Lupa gue
kalo pancingnya ketinggalan.”
Ternyata orang itu adalah
pemuda yang ada di awal cerita tadi. Dia ga terima ceritanya ga jadi gue
ceritain, nah sekarang dia nongol di akhir cerita gue. THE END.
---
Demikian cerpen pertama
gue. Sorry isinya kaga jelas. Maklum lah masih nubi. #hahaha
@roman_hahaha
JOMBLO.....PASTI BERTEMU
“Selamat ulang tahun Roman”
“So Sweet! Makasih ya google”
……………….(hening)…………………
Yup. Tepat kemaren hari ulang tahun
gue. Tepatnya tanpa kejutan apa-apa. Kecuali ucapan dari mbah google. So sweet
banget deh #ngenes. Ga kerasa udah setahun ini gue berada dalam posisi jomblo. Padahal
gue udah bilang ke pak pelatih kalo posisi gue tu kalo ga jadi striker, ya jadi
gelandang serang. Asli. Momen ulang tahun ini berasa banget ngenesnya kejombloan
gue. Mulai dari kehujanan pas pulang kerja dan setibanya dirumah disambut
dengan suara “krik, krik, krik, krik”. Padahal gue ngarepin ada kue ultah gede
yang bisa gue makan buat jatah satu tahun biar biaya pengeluaran gue bisa
dipres se-ngepres-ngepres-nya.
Memang sih jomblo ini sebenarnya
keputusan yang gue juga. Setelah gue mulai ngerasa ilfil dari mantan gue.
Gimana ga ilfil kalo tiap ngapel doi ceritain mantannya, trus banding-bandingin
ke gue. #kamfreet moment. Akhirnya gue udahin hubungan ini.
Sudah menjadi resiko yang gue pilih. Dalam
status ini gue musti banyak bersabar. Bersabar kalo ditanya, “mana pacar lo? Ini
udah tahun 2014 loh!” #Memangnya ini tahun 1945. Bersabar kalo lagi ngeliat
muda-mudi yang lagi asyik pacaran, sekarang gue ga bisa kaya mereka. Bersabar
dengan kesenyapan HP gue dan harus terima kalo inbox gue isinya cuma sms dari
operator, iklan judi togel , dan sms teman-teman gue yang ngajakin MLM.
Gue pikir ga papalah jomblo. Toh hidup
berawal dari jomblo. Belum tentu sekarang jomblo akan jomblo seterusnya dan
belum tentu juga yang sekarang pacaran akan pacaran seterusnya. Siapa tau aja
pacarmu adalah pacarku yang tertunda. Lebih baik jomblo menunggu orang yang
tepat daripada pacaran ternyata cuma singgah sebentar. Well, gue percaya kalo jomblo
pasti bertemu dan akan menjadi jodoh
pasti bersama. Yah, itu ga berlaku kalo jomblo yang lo temuin itu sesama jenis
atau jodoh yang ditentuin buat lo udah mati waktu masih bayi. Haha, #just
kidding.