Posted by : roman
Kamis, 15 Mei 2014
“Man, bangun!!! Ada temen kamu tuh!”
tiba-tiba emak bangunin gue.
“Baru juga tidur, mak”
“Hus, sana temuin. Ga boleh kayak
gitu. Ntar jadi jomblo, loh!”
“Iya deh....” terpaksa bangun karena
ga mau jadi jomblo.
Kemudian keluar kamar dalam keadaan
jalan zombie dan dalam keadaan tampan tentunya.
“Eh, man. Apa kabar?” temen gue ngoceh,
“Baik”
“Jawabnya LUAR BIASA dong” temen gue
maksa,
“ Oke deh. LUAR BIASA!”
“Mau kaya ga?!”
“Ya maulah”
“Ikut MLM baru gue nih. Mau ya mau
ya?” dia maksa lagi,
“&@@#*!!!!???$@%”
Njiiiiir. Waktu libur gue akhirnya
keganggu lagi dengan kedatangan temen gue. Sebenarnya sih ga papa main kerumah
gue waktu libur. Jangan waktu jam tidur siang gue. Juga jangan prospek gue buat
ikutan MLM#SambilTeriak.
Mungkin teman-teman sudah ga asing
dengar yang namanya MLM, tapi mungkin juga tidak. MLM atau singkatan dari Multi
Level Marketing adalah bisnis jaringan yang udah merajalela di bumi Indonesia
ini. Apa kegiatannya? Ya biasanya jualan suatu produk yang ga dijual secara
bebas dipasaran. Konsep dari MLM
biasanya membuat peserta atau anggotanya untuk mencari anggota lain dengan
imbalan tertentu secara berjenjang. Orang yang mendapatkan banyak anggota yang
rajin membeli barang akan mendapat keuntungan yang berlipat ganda daripada anggota/member
yang hanya membeli saja tanpa mencari anggota/bawahan. Dengan mendapatkan
banyak anggota yang terdaftar hasil bujukannya serta menularkan kemampuan
mencari member kepada bawahannya maka dipastikan orang itu akan sukses bermain
mlm dan mendapatkan berbagai insentif, bonus, dan sebagainya.
Keresahan
gue akhirnya muncul karena konsep seperti di atas tadi. Gimana ga resah coba. Selalu
dan selalu MLM memberikan iming-iming yang begitu tinggi kepada setiap anggota
maupun calon anggotanya. Mau cepat kaya tanpa harus kerja keras? Jadi anggota
kami dan cari downline sebanyak-banyaknya. Bahkan ada yang mengiming-imingkan
mobil mewah bahkan pesiar keliling dunia sebagai hadiahnya. Gila bener. Pernah
gue waktu browsing di internet ga sengaja nemu berita tentang orang-orang yang
mengorbankan pekerjaanya demi ikut mlm. Polisi berhenti tugas gara-gara ikut
mlm. Petani berhenti bertani gara-gara mlm. Pedagang, PNS, dan lain sebagainya.
Bayangkan jika semua terpengaruh iming-iming tersebut dan meninggalkan semua
profesinya, apa jadinya Negara kita ini?
Beberapa
waktu juga gue sempat baca di forum internet yang ngebahas tentang mlm. Forum ini
ngebahas betapa bertolak belakangnya iming-iming tinggi yang ditawarkan dengan gambaran
sebenarnya para penggerak mlm (foto-foto member mlm). Salah satu contohnya,
yaitu member mlm yang sedang berfoto di depan mobil mewah seakan-akan itu mobil
yang telah dia peroleh dari bonus padahal bukan. Terbukti dari pengakuan dari
pemilik mobil asli yang mengklarifikasi bahwa mobil tersebut bukan milik orang
yang ada di foto tersebut. Ada juga yang berfoto seperti demikian, namun setelah
di cek nomor polisi mobil tersebut terbukti tidak valid. Ternyata nomor tersebut
telah dimanipulasi dengan photosop. Ada juga yang foto mengenai surat kabar
yang memberitakan tentang kesuksesan seorang member mlm. Tetapi setelah diamati
dengan seksama, surat kabar tersebut tidak pernah terbit di Negara kita (surat
kabar alam gaib kali ya?). Miris #AduhMamaSayange.
Selalu
ada korban.
Benar.
Akan selalu ada korban dalam mlm. Pasti akan ada member yang berhenti di tengah
jalan karena tidak bisa mencari downline. Walaupun telah dijanjikan mereka yang
akan dibantu untuk dicarikan downline, pasti akan berhenti juga. Bayangkan jika
semua orang telah menjadi member, kemana lagi member yang terakhir mencari
downlinenya? Oke, mungkin terlalu muluk ya. Kita perkecil lagi pandangannya. Bayangkan
jika kamu menjadi member dan di kota mu ga ada lagi yang berminat ikut gabung mlm. Masa iya kita mesti nyari sampe keluar kota, terus mengorbankan profesi.
Lewat internet? Semudah itukah membangun kepercayaan tanpa harus bertatap muka?
#Mikir. At the last, there's a victim.
Bentuk
Lain
Ada juga
program serupa namun dia tidak mau dikatakam MLM. Kegiatannya hanya
menginvestasikan sejumlah uang dan akan memperoleh keuntungan sekian persen
dari investasi tersebut. Semakin besar investasinya semakin besar pula
keuntungannya. Tapi ga pernah ada penjelasan tujuan investasi kita ini kemana. Ga
pernah ada penjelasan mengenai perputaran uang yang diinvestasikan. Dan ini
sudah gue cek disemua web yang menawarkan program tersebut. Tidak pernah ada
alamat maupun nomor telepon perusahaan langsung yang bisa dihubungi untuk
memberikan penjelasan mengenai investasi tersebut. Ini kalo tiba-tiba orang
yang mengerima investasi kabur, apa ga jadi gila orang-orang yang udah
menginvestasikan uangnya dalam jumlah besar? #parah.
Hukumnya
gimana?
Ini yang
selalu gue pertanyakan. Bagaimana hukum dari MLM? Untuk masalah ini gue ga mau
ngoceh macem-macem. Silakan aja teman-teman langsung menuju TKP mengenai hukum MLM di sini.
Well,
sebenarnya gue bukan nge-judge MLM itu ga bagus. Ga semuanya begitu. Semua tergantung bagaimana sistem
yang diterapkan dalam MLM tersebut. Apakah sudah benar atau tidak? Apakah ada pihak
yang dirugikan atau tidak? Dan yang terpenting, apakah sudah sesuai syariat
atau tidak?
@Roman_Hahaha